Hari Buku

Oleh: K.H. Jamaluddin Mohammad, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Kamaliyah Babakan, Ciwaringin, Cirebon

 

SEKITAR satu/dua dasawarsa lalu, peredaran kitab-kitab yang ditulis ulama-ulama Timur Tengah, baik klasik maupun modern, tidak semudah dan tidak semurah hari ini. Jangankan membeli kitab berpuluh-puluh jilid, untuk makan sehari-hari saja terkadang harus menghutang. Biasanya, kalau ingin mencari “ibarat” Bahtsul Masail atau musyawarah di kelas, satu-satunya akses adalah pergi ke perpustakaan pesantren yang koleksi kitabnya itu-itu saja.

Jika ada seorang teman atau saudara yang baru lulus dari Timur Tengah membawa pemikiran-pemikiran “aneh” dan “baru”, kami hanya bisa mengangguk-ngangguk penuh kagum, persis seperti kambing congek. Terkadang nama-nama kitab atau pun ulama  yang mereka  sebut pun saya baru mengetahuinya.

Revolusi digital telah membawa banyak pergeseran dan perubahan baru. Akses terhadap ilmu pengetahuan begitu mudah dan murah. Melalui media internet kita bisa mengakses semua kitab-kitab, baik klasik maupun modern, yang hampir semuanya sudah didigitalisasi. Kita bisa melacak pikiran-pikiran orang lewat data-data yang menumpuk dan berhamburan di dunia maya. Ilmu pengetahuan saat ini sudah “open source”. Kuncinya hanya satu: membaca!

Jadi, kita tidak perlu aneh ketika banyak hal yang dulu kita anggap mapan (establish), sakral dan tak tersentuh tiba-tiba goyah dan runtuh begitu saja. Ini bukan masuk kategori “post truth” atau “the death of expertise”. Karena didukung akses bacaan yang banyak dan luas di bidang tertentu, misalnya, orang ujugujug menjadi pakar dan dengan kepakarannya menggugat dan meruntuhkan bangunan pengetahuan yang selama diwariskan dari tradisi.

Revolusi digital membawa banyak perubahan, termasuk melahirkan revolusi pengetahun. Jika kita masih terkungkung paradigma dan cara berpikir lama, kita akan selamanya terus mengutuki realitas ini tanpa bisa beradaptasi dan bertahan hidup (survive) di tengah tsunami perubahan ini.

Wahai orang berselimut, bangunlah![]

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.