Sabda Hikmah (8): DIAM DAN BERTANYA

Oleh. Mukti Ali Qusyairi

Apakah yang dinamakan aktivitas hanya melulu sebentuk gerak fisik dan nyata terlihat? Atau sebentuk aksi dan reaksi? Tidak demikian. Diam juga bagian dari aktivitas. Tak terkecuali dengan proses belajar dan mengajar, sebagian bijakbestari menyatakan bahwa awalmula ilmu pengetahuan adalah diam, mendengar, bertanya, menyimak/memahami, mengingat, lalu mengamalkan serta menyebarkan pada yang lain.

Dari bertanya, muncul jawaban. Dari pertanyaan menghasilkan jawaban. Sejumlah teks al-Quran dan hadits pun menganjurkan dan mencoba mentradisikan betanya; tanyalah pada orang-orang yang berilmu. Bahkan, Tuhan sering bertanya dengan nada ‘nyindir’, “apakah engkau tak berpikir?” Apakah engkau tak menggunakan akal?” Dll.

Pertanyaan bukan pertanda orang yang bertanya adalah bodoh atau tidak paham. Malahan justru pertanyaan sering kali muncul dari seseorang yang paham dan hendak mencari pengetahuan yang lebih mendalam lagi dan lebih luas lagi.

Pertanyaan sejatinya adalah pencarian. Berhenti bertanya sama artinya berhenti mencari. Pencari ilmu sejati tak kan pernah puas, tak kan pernah berhenti untuk bertanya.

Seberapa canggih pertanyaan-pertanyaan yang dikemukalan, secanggih itu pula jawaban yang didapatkan. Dan jawaban itulah ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan yang berkembang dan dinamis adalah pengetahuan dibagikan dan diajarkan. Dan pengetahuan yang statis adalah pengetahuan yang tidak disebarkan.

Jakarta 4 April 2018

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.