Pidato Nabi
يها الناس إن ربكم واحد وإن أباكم واحد كلكم لآدم وآدم من تراب أكرمكم عند الله اتقاكم، وليس لعربي على عجمي فضل إلا بالتقوى
“Wahai manusia! Sesungguhnya Tuhanmu satu, ayah kalian (nenek moyang) satu. Kalian semua berasal dari Adam. Adam berasal dari tanah. Yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertakwa. Tidak ada keutamaan bagi bangsa Arab atas bangsa non-Arab. Kecuali bertakwa kepada Allah Swt.“
Inilah salah satu penggalan teks pidato Nabi Muhammad Saw. di padang Arafah ketika Haji Wada’. Isinya sangat revolusioner dan melampaui zamannya, sebuah deklarasi kemanusaan di saat peradaban umat manusia di belahan dunia manapun masih gelap gulita. Coba saja diperhatikan, yang disapa Nabi Saw. adalah umat manusia: “Wahai manusia!” Nabi Saw. menanggalkan identitas keislaman, kearaban, bahkan keturunan (kesukuan) sebagai sebuah identitas kebanggaan Bangsa Arab. Satu-satunya ukuran kemuliaan adalah ketakwaan di hadapn Allah Swt.. Nabi Saw. mendeklarasikan revolusi kemanusiaan sekaligus revolusi spiritual.
Saya membaca teks pidato Nabi Saw. ini di beberapa buku sejarah, seperti “Sirah Nabawiyah“-nya Ibnu Hisyam, “Fiqh Sirah“-nya Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buti atau Muhammad al-Ghazali, “Hayah Muhammad“-nya Husain Haikal, bahkan yang ditulis oleh orientalis seperti Karen Armstrong atau Martin Lings, namun saya tidak menemukan teks lanjutan berupa: “Walaysa li ‘arabiyy ‘ala a’jamiyy fadhlun illa bi al-taqwa.” Hal ini bukan berarti Nabi Saw. tidak pernah mengatakan demikian, karena Imam Ahmad di dalam musnad-nya meriwayatkan pernyataan Nabi Saw. ini.
Ajaran tentang kemanusiaan dan ketuhanan merupakan inti dari risalah kenabian. Nabi Muhammad Saw. diutus sebagai Nabi dan Rasul membawa misi pembebasan, kemerdekaan, persamaan dan perdamaian. Jika umat Muslim hari ini belu mampu mewujudkan risakah kenabian itu, jangan-jangan ada yang salah dengan umat Muslim. Wallahu a’lam
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!