Training Penguatan Kapasitas Peneliti Rumah KitaB dalam Penelitian “Kawin Anak”

Untuk memperkuat kapasitas para peneliti Yayasan Rumah Kita Bersama (Rumah KitaB) dalam penelitian “Kawin Anak (KA)” di 10 Kabupaten/5 Provinsi di Indonesia, Rumah KitaB menyelenggarakan training pada tanggal 15-16 November 2014 di Grand Hotel Cemara, Jakarta. Dalam acara yang berlangsung selama dua hari, Rumah KitaB menghadirkan para peneliti dan pembicara yang ahli di bidangnya masing-masing, seperti Rini Savitridina (BPS Nasional), Erni Agustini (aktivis gender), Amrullah (Plan International Indonesia), Sururin (Kemenag), dan Lies Marcoes-Natsir (konsultan independen, aktivis, peneliti, Direktur Rumah KitaB).

 

Pada training tersebut, peserta dan para peneliti dibekali ilmu dan sharing pengalaman-pengalaman terdahulu mengenai praktik KA sebelumnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ada kencenderungan bahwa praktik KA meningkat dikarenakan berbagai faktor, salah satunya adalah faktor ekonomi, dijodohkan, hingga argumentasi keagamaan. Dampak yang ditimbulkan dari praktik KA, terutama pada perempuan, bukan hanya berupa aspek psikologis, tetapi juga biologis yang termasuk permasalahan kesehatan reproduksi.

 

Penelitian KA juga harus ditinjau melalui perspektif feminis karena dapat menggali lebih lanjut daya resistensi dan perasaan-perasaan perempuan. Perempuan tidak diuntungkan dengan budaya dan pemahaman budaya yang ada. Misalnya, perempuan harus patuh terhadap orangtua, kemudian patuh terhadap suami yang membuat mereka tidak memiliki otoritas atas diri sendiri.

 

Rumah KitaB juga telah melakukan sejumlah penelitian terhadap kitab-kitab trans-nasional fundamentalis karena ada kecurigaan bahwa praktik KA berkembang di Indonesia salah satunya adalah karena kitab-kitab yang datang dari Timur Tengah mendorong terjadinya praktik KA. Untuk penelitian lebih lanjut, Rumah KitaB juga akan melakukan penelitian lapangan di 10 Kabupaten/5 Provinsi di Indonesia. Selain untuk melihat argumentasi yang digunakan untuk melakukan praktik KA, penelitian ini juga diharapkan dapat melihat kelembagaan apa yang mendorong hingga membuat praktik itu dapat terjadi.[Dilla]

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.