Peluncuran Buku “Ada Apa dengan Tubuhku? Perihal Tubuh dan Hal-hal yang Perlu Diketahui pada Masa Remaja”
SABTU, 9 Desember 2023, Rumah KitaB mengadakan peluncuran buku “Ada Apa dengan Tubuhku? Perihal Tubuh dan Hal-hal yang Perlu Diketahui pada Masa Remaja“, di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta. Beberapa narasumber hadir dalam acara ini, yaitu: Achmat Hilmi, Lc., M.A. (Direktur Kajian Rumah KitaB), Vitria Lazzarini Latief, M.Ps. (Psikolog), Dearsya Saskia Putri (Siswi SMA Al-Izhar Pondok Labu), Zulfa Khaerunnisa (Siswi Pesantren Al-Tsaqafah Jakarta). Acara ini dipandu oleh Reesti MPPS (Aktivis dan Jurnalis Perempuan).
Nurhayati Aida, Direktur Program Rumah KitaB, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Rumah KitaB adalah sebuah lembaga yang mendasarkan kerja-kerjanya pada riset-riset sosial dan kajian-kajian keagamaan klasik dan kontemporer. Umumnya para peneliti Rumah KitaB adalah alumni pesantren yang melanjutkan pendidikannya di Timur Tengah dan beberapa perguruan tinggi di tanah air.
“Rumah KitaB mendasarkan kerja-kerjanya pada riset-riset sosial dan kajian-kajian keagamaan. Kenapa? Karena Rumah KitaB sering melakukan pendampingan kepada komunitas-komunitas di masyarakat. Kami menyebut komunitas-komunitas ini sebagai komunitas-komunitas rentan. Di antaranya komunitas perempuan, anak, dan remaja. Kami meyakini bahwa anak dan remaja memiliki potensi yang luar biasa. Karena mereka adalah wajah masa depan Indonesia. Tetapi kalau hak-hak yang seharusnya mereka miliki tidak dipenuhi, maka mereka berpotensi untuk mendapatkan kerentanan,” kata Aida menyampaikan.
Oleh karena itu, lanjut Aida, hak-hak anak harus dipenuhi. Buku “Ada Apa dengan Tubuhku? Perihal Tubuh dan Hal-hal yang Perlu Diketahui pada Masa Remaja” adalah salah satu ikhtiar dari Rumah KitaB untuk memenuhi hak anak dan remaja, yaitu hak memperoleh informasi dan pengetahuan yang benar terkait dengan kesehatan reproduksi dan seksualitas. Buku ini disusun berdasarkan pengalaman Rumah KitaB berkunjung dan bersilaturrahim ke berbagai pesantren di seluruh Indonesia.
Achmat Hilmi, Lc., M.A., dalam paparannya mengatakan bahwa buku “Ada Apa dengan Tubuhku? Perihal Tubuh dan Hal-hal yang Perlu Diketahui pada Masa Remaja” sangat penting untuk dibaca khususnya oleh para remaja karena buku ini bicara secara jujur mengenai seksualitas dan pengalaman remaja ketika memasuki masa-masa pubertas.
“Buku ini menyajikan informasi dengan sangat jujur, terbuka, dan apa adanya. Pengalaman-pengalaman para remaja, laki-laki dan perempuan, baik biologis dan psikologis yang terkait seksualitas ketika memasuki masa pubertas dibicarakan dengan sangat baik di dalam buku ini. Karena itu, buku ini harus dibaca oleh para remaja.
Zulfa Khaerunnisa berbicara mengenai pengalamannya berproses menjadi remaja di pesantren. Ia mengatakan di pesantren bukan hanya belajar tentang agama, tetapi juga hal-hal yang terkait dengan sosial, bahkan tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas yang bisa didapatkan di dalam kitab-kitab fikih yang memang menjadi pelajaran wajib di pesantren.
“Saya sangat bangga menjalani hidup sebagai remaja di pesantren. Hidup hanya sekali, dan step-stepnya jelas dan masing-masing kita lewati hanya sekali; anak-anak sekali, remaja sekali, dewasa sekali, tua sekali, dan seterusnya. Saya sangat menikmati masa remaja ini. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Di masa ini saya bisa mengeksplor banyak hal dan bisa meng-upgrade diri untuk secara istiqamah menjadi lebih baik meskipun tumbuh di pesantren,” tuturnya.
Dearsya Saskia Putri, yang menjalani masa remajanya di sekolah swasta, menyatakan rasa senangnya menjadi remaja karena di masa ini ia bisa tumbuh dan berkembang dengan mulai memperoleh informasi yang sebelumnya belum pernah didapat atau bahkan tidak boleh diketahui ketika masih di masa kanak-kanak.
“Di masa remaja kita biasanya mau coba ini dan itu atau hal-hal baru yang disuka maupun tak disuka dengan mencari informasi lebih lanjut mengenai semua itu. Di masa ini juga kita mulai merasakan perasaan terhadap lawan jenis, fisik-mental mengalami banyak perubahan. Dan di masa inilah kita mulai memahami pentingnya memilah dan memilih informasi yang kita dapat sehingga kita bisa mengambil langkah yang lebih tepat untuk setiap apa yang ingin kita lakukan. Lebih-lebih jika itu menyangkut seksualitas. Artinya, masa remaja ini benar-benar membuktikan kepada kita bahwa masa itu super-duper important dalam hidup kita,” kata Dearsya menjelaskan.
Vitria Lazzarini Latief, M.Ps. menyampaikan pentingnya remaja mendapatkan informasi dan pendidikan mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas karena masa remaja adalah fase peralihan dari usia anak menuju usia dewasa. Menurutnya, kalau ditinjau dari aspek psikologis, bahwa pada setiap tahapan periode usia tertentu ada tugas perkembangannya. Salah satunya adalah menjaga tubuh agar tetap sehat. Di sinilah pentingnya informasi mengenai kesehatan reproduksi. Karena fungsi reproduksi berjalan baru pada usia remaja.
“Saya sangat senang bisa terlibat dalam diskusi ini. Karena bisanya isu kesehatan reproduksi dan seksualitas itu susah diomongin di depan publik. Tetapi di sini para santri/siswa bebas berdiskusi dan menyampaikan pendapatnya tanpa khawatir. Bagi mereka ini informasi tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas sangat penting. Di masa sebelumnya, atau di masa kanak-kanak, mereka tidak mengalami apapun selain kencing saja. Tetapi begitu memasuki usia remaja, banyak hal terjadi. Laki-laki mulai mimpi basah dan perempuan mulai menstruasi, dan seterusnya,” paparnya.
Vitria menjelaskan, bagi yang tidak punya informasi tentang itu, ketika pertama kali mengalami mimpi basah atau menstruasi, akan merasa telah melakukan sebuah kesalahan dan dosa, “Aku dosa apa ya? Kok bisa aku begini?” Menurutnya hal ini terjadi karena mereka tidak tahu, dan tidak ada percakapan mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas di rumah dan juga sekolah. Oleh karena itu, buku “Ada Apa dengan Tubuhku? Perihal Tubuh dan Hal-hal yang Perlu Diketahui pada Masa Remaja” sangat penting dibaca oleh para remaja untuk membuka percakapan dan diskusi tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas di masa peralihan ini.[]
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!