Kemanusiaan

Oleh: K.H. Jamaluddin Mohammad, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Kamaliyah Babakan Ciwaringin Cirebon

 

ISRAEL mulai dikucilkan dan ditinggalkan banyak negara, termasuk sekutu-sekutunya yang dulu. Pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina di Gaza mengundang simpati dunia. Sejak diproklamirkan pada 15 November 1988, negara yang mengakui Palestina sudah 145 dari 193 negara anggota PBB. Yang baru-baru ini mengakui adalah Spanyol, Irlandia, Nowegia, dan Slovenia. Negara-negara lain seperti Prancis dan Jerman akan menyusul secepatnya. Palestina sendiri belum diakui sebagai anggota PBB karena status keanggotaannya selalu diveto Amerika.

Sekarang ini dukungan terhadap Palestina justru banyak bermunculan bukan dari negara-negara Islam. Ironisnya, hal ini terjadi di saat negara-negara Islam, terutama negara-negara Arab tengah menjalin normalisasi dengan Israel, sehingga banyak yang memilih aman dan tak memiliki nyali berhadapan dengan Israel. Negara-negara sekuler seperti Bolivia, Kolombia, Cile malah memutus hubungan diplomatik dengan  Israel, menyeret negara tersebut ke pengadilan internasional (ICC) atas gnosida yang sekarang tengah berlangsung di Gaza.

Gelombang protes yang biasanya hanya marak terjadi di negara-negara muslim dengan membawa bendera dan isu agama, sekarang ini muncul dan bergerak dari kampus-kampus besar dan ternama di Amerika dan Eropa. Mereka membawa pesan dan keperihatinan yang sama, yaitu krisis dan bencana kemanusiaan. Tidak ada lagi isu islam garis keras, terorisme, atau pun ekstrimisme.

Yang terjadi di Gaza bukanlah perang seperti Rusia-Ukraina, tapi sebuah pembantaian masal terhadap bangsa/etnis tertentu oleh sebuah negara yang disokong dana dan persenjataan oleh negara-negara Barat. sekarang ini korban tewas sudah mencapai 33.037 orang dan korban luka-luka 75.668 orang. Israel telah menjatuhkan 70.000 bom di Jalur Gaza, melampaui jumlah bom yang dijatuhkan pada Perang Dunia II.

Jika perang Rusia-Ukraina negara Barat (NATO) membackup habis-habisan Ukraina dengan dana dan persenjataan, perang Israel-Palestina malah sebaliknya. Banyak negara Barat, terutama Amerika, menutup mata atas kekejaman dan kejahatan perang Israel. Ketika Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengajukan surat penangkapan terhadap Netanyahu, negara-negara sekutu Israel menolak dan bahkan mengecam.

Namun, dunia tidak buta dan tuli atas penderitaan rakyat Palestina. Keadilan sedang berangsur-angsur mendekati Palestina. Takdir Tuhan bekerja melalui caranya sendiri, di luar nalar manusia.[]

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.